Kamis, 23 November 2017

Pembelajaran Awal Saya Mengenal dunia Anak-anak, Mencari Cinta, meredam amarah di Hati !!

Sedikit saya akan menceritakan pengalaman saya mengenal  berbagai macam karakter anak. Oh iya sebelumnya kita perkenalan diri dahulu. Oke..! Perkenalkan saya Dwi Widiyanto Purnomo ,teman-teman bisa memanggil saya dengan “Widi” atau “dwi” terkesan nama saya cewe ya hhee…. Ya itulah nama pemberian dari orang tua saya, karena disetiap nama ada berkah yang  tidak dapat kita duga J. Oke kita lanjut, saya anak kedua dari dua bersaudara, namun ada cerita lain yang membuat saya tidak bisa merasakan cinta dari seorang kakak. Saya hidup bertiga dengan orang tua saya hingga umur 6 tahun hingga Allah berkehendak lain, hingga suatu hari bapak saya harus kembali menghadap pemilik kehidupan ini, ya itulah takdir tidak ada yang dapat meramalkannya.
Singkat cerita saya hanya tinggal berdua dengan mamak (ini panggilan ibu saya) hingga saya tumbuh sebagai  seorang  pemuda yang terus mencari jati diri. Sejak kecil hingga dewasa ini saya belum pernah merasakan apa yang disebut cinta dari seorang kakak ataupun cinta kepada adik. Ya masa kecil saya hanya sebatas bermain dengan teman sebaya, pendidikan dan istirahat. Sehingga saya tidak mengenal apa itu kasih sayang kepada anak yang lebih kecil dari saya. Saya akan sangat-sangat emosional sekali jika ada anak-anak yang membuat kegaduhan atau berbuat hal yang saya rasa sangat menggangu. Saya tidak akan sungkan untuk berteriak bahkan marah langsung kepada anak tersebut.
Hingga pada suatu waktu saya diperkenalkan dengan salah satu komunitas belajar yang berisi anak-anak. Ah… rasa emosional saya masih terasa meletup-letup saat pertama harus berhadapan dengan anak-anak nakal tersebut (kalau kakak pembimbingnya dulu ngomongnya bukan nakal tapi aktif), dipertemuan kedua, ketiga hingga pertemuan kesekian kalinya saya baru mampu mengendalikan emosi saya. Wah bagai sebuah mukjijat ketika semua emosi saya saat bertemu dengan anak-anak yang super aktif tersebut terlebur dalam senyum dan kebahagiaan yang terpancar dari wajah mereka. Ya benar… dunia anak-anak itu memang unik dan setiap anak memiliki dunia mereka sendiri, bukan hak kita untuk mengubah dunia mereka biarakan mereka tetap bereksperimen dengan kehidupannya.  Anak-anak (saya menyebutnya adik ya) ini lah yang mampu merubah kebiasaan buruk saya menjadi hal yang positif, tidak sedikit hal yang dapat saya pelajari dari pola tingkah laku masing-masing individu dari mereka. Dari sinilah saya mulai mencintai dunia anak-anak, mengenal dan dapat berinteraksi dengan bebagai macam karakter yang mereka miliki. Bisa dibilang suatu kebetulan atau keberuntungan yang saya dapatkan disaat itu, mengenal dan belajar bersama apa arti dari sebuah kasih sayang, kebahagian dan semua nampak tanpa beban.Berkat mereka hingga saat ini saya mampu untuk terus meredam amarah yang terkadang datang disaat yang kurang tepat. 
Sedikit cerita, begitu banyak pelajaran yang didapatkan..Mungkin suatu saat saya dapat belajar kembali dengan mereka ataupun penerusnya….
Terima kasih untuk semua yang telah membantu saya dalam menjalani proses tersebut.

Senin, 11 Januari 2016

Awal yang tidak di duga

Dua tahun sudah saya menjalani kegiatan sebagai seorang relawan pendidikan, bukan hal yang mudah untuk tetap berada di jalan ini. Begitu banyak hal yang saya harus lalui hingga saat ini.

Sedikit mengulas awal mula saya bergabung dan me"Rela"kan diri untuk turut serta terjun ke dunia pendidikan non formal ini.
Tergabung dalam sebuah wadah komunitas yang secera tidak sengaja terbentuk dan rasa kekeluargaan yang sangat hangat, kami sedikit orang yang tersebar di beberapa kota sepakat untuk membantu sebuah kegiatan pendidikan yang berada di kota jakarta, ya sebuah kegiatan yang menitik beratkan pada pendidikan karakter, kewirausahaan serta sains.
Awal kami datang berniat untuk mengetahui hal apa saja yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan belajar disana, tanpa di sangka-sangka kegiatan tersebut menggugah diri saya untuk ikut terjun langsung ke wadah pembelajaran mereka, Rumah Belajar Kita (RBK) mungkin nama yang tidak mudah untuk familiar, tapi saya tercengang setelah tahu apa arti dari nama tersebut. Rumah = wadah /tempat, Belajar = mencari ilmu/ memberikan ilmu, Kita = siapapun. Jadi jika di logikakan arti nya seperti ini siapapun dapat mencari/memberi ilmu di suatu wadah/ tempat yaitu RBK. Dengan metode belajar yang santai membuat sistem belajar yang di sampaikan mudah di serap oleh peserta yang hadir. Mereka yang menjadi relawan tidaklah memiliki basic sebagai pengajar namun mereka mencoba memberikan pembelajaran yang berbeda dari kegiatan belajar formal, tanpa paksaan, tanpa tugas yang memberatkan, tanpa beban pikiran, semua di buat se fun dan se rileks mungkin. Ya mereka tahu seperti apa seorang pengajar yang baik. Seperti dikutip oleh Prof. Yohanes Surya PhD.

Apa rahasianya menjadi guru yang baik? Guru yang baik adalah guru yang bisa menginspirasi para muridnya, guru yang baik adalah guru yang bisa mengajarkan muridnya dengan mudah, ceria, dan senang.

Awal menjadi seorang relawan pendidikan bukan lah hal yang mudah. Banyak sekali penolakan-penolakan serta ketidak sepahaman yang akan mengganggu keyakinan kita. sekarang genap 2 tahun saya bergabung menjadi relawan, bukan waktu yang lama tapi cukuplah untuk terus belajar dan menempa diri menjadi lebih baik dari sebelum nya.



Kembali mengenal Alam

Tepat di tanggal 24-25 desember lalu,
Persiapan di lokasi acara sudah siap buat menyambut rombongan orang-orang hebat untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang ada.
Ya sejak pagi hari kami sudah merapikan dan menyiapkan segala kebutuhan untuk semua peserta, dari pembagian tim per tenda sampai pembagian alat tidur yang tidak luput dari konsen kami supaya mereka bisa istirhat dengan nyaman dan tenang, meskipun semua di lakukan di alam terbuka, yang hanya di atapi kain tenda yang tipis dan alas tanah dilapisi matras yang tetap bergelombang. Sekitar jam 6:30 kami mendapat info bahwa rombongan telah berangkat dari jakarta menuju bandung barat, wah bahagia sekali dan sangat menunggu kehadiran orang-orang hebat tersebut untuk sampai di lokasi, 3 jam pun berlalu niat untuk memastikan keberadaan rombongan sudah dekat ke lokasi ternyata terhenti di bekasi, ini bukan karena bus yang di tumpangi nya rusak tetapi karena antusias nya setiap rakyat indonesia untuk menikmati libur panjang kali ini, alhasil rombongan pun terjebak macet, jakarta bandung cukuplah di tempuh 12 jam perjalanan.
Tiba di lokasi relawan RBK pun tidak bisa berleha-leha (bersantai ria), mereka langsung di bagi tim dan menuju tempat istirahat, tapi di luar bayangan mereka jalan yang musti dilalui bukanlah jalan yang landai, tetapi jalan berbukit yang lagi-lagi menguras energi dan tenaga mereka, namun itu semua bukan rintangan yang berat bagi orang-orang hebat seperti mereka. Setiba di tenda pun mereka tidak bisa istirahat sekedar meluruskan kaki untuk sejenak, mereka di haruskan untuk menggelar sebagai alas tidur mereka sebelum merapikan barang-barang yang mereka bawa.
Istirahat pun diberikan, 40 menit waktu yang sangat singkat untuk sekedar makan malam, berfikir ide perform dan latihan perform, memang dasar nya orang-orang hebat mereka tetap bersamangat walau di dera keletihan yang luar biasa. 40 menit pun berlalu di dinginnya malam yang di sinari cahaya dari terang bulan tak juga untuk membuat surut nyali mereka untuk tetap menampilkan kebolehan tiap-tiap tim. Berbagai persembahan mereka tampilkan lucu, seru, rame, ga pake malu semua di persembahkan untuk mengusir rasa dingin yang menyelimuti tubuh. Tak terasa waktu pun berjalan dengan cepat waktu sudah menunjukan pukul 22:30 dengan terpaksa semua alat komunikasi di kumpulkan oleh panitia untuk dapat meresapi dan benar-benar menyatu dengan alam sekitar, ya sudah waktu nya kami mengistirahatkan seluruh badan, waktu dan fikiran untuk sejenak karena esok hari masih banyak kegiatan yang menunggu.
Sangat cepat malam berlalu, suara adzan subuh pun sudah memanggil mereka untuk memulai aktivitas di hari itu, bergegaslah mereka untuk melaksankan panggilan sang Khalik dan sedikit bebersih sebelum menyambut sunrise di puncak bukit. Letih dan lelah pun hilang, lapar pun datang, makanan akhirnya datang untuk mengurangi rasa lapar itu. Sarapan pun usai kegiatan yang sebenarnya pun akan di mulai senam, peregangan otot dan ice breaking pun memulai kegiatan pagi itu. Tak tampak wajah kelelahan yang ada hanya kebahagiaan dan keseruan yang mereka luapkan. Perjalanan yang seru melewati pemantang sungai yang cuku licin dan becek serta sedikit naik turun, melewati jembatan bermacam-macam tipe dari bambu yang kokoh, bambu reot, bahkan jembatan besi yang sedikit keropos, tapi semangat tak pernah surut perjalanan pun terus berlanjut hingga kami di suguhkan dengan pemandangan yang menghauskan hasrat mata untuk menikmati nya, saking indah nya tak cukup hanya dilihat, air yang sejuk pun turut memanggil jiwa mereka untuk merasakan sejuknya air yang mengalir, keseruan pun tak terhindarkan, kerusuhan juga tak tertahan. Air berterbangan menyapu tiap relawan yang masih dalam kondisi kering, tak ada satupun yang luput dari rasa lepek di badan. Rasa dingin sudah menyelimuti dan perjalanan harus segera dilanjutkan, jalan menanjak menyambut perjalanan selanjutnya, rasa lelah pun mulai menyelimuti, tapi apa daya perjalanan tidak bisa berhenti disitu. mereka pun melanjutkan dan apa yang ada di depan mereka "waw" hamparan kebun teh yang luas serta hijau yang lagi-lagi memanjakan mata dan rasa kagum serta syukur atas nikmat dari Allah SWT untuk umat nya. setelah dimanjakan dengan hamparan kebun teh kami disuguhkan jalan yang menurun, perjalanan ini tidak kalah sulit dan berat nya di bandinh jalan menanjak sebelumnya. Di POS A kami telah di tunggu untuk beristirahat dan melakuakan pendinginan. Yeay acara bebas pun di buka flyingfox, sheaking brigde dan 3in1 brigde mereka mainkan, meskipun ada raut-raut wajah yang takut tapi tujuan harus tercapai mereka satu persatu berjalan dengan semangat terakhir nya :'). Matahari siangpun beranjak adzan pun memanggil untuk melakukan shalat jumat bagi kaum adam. Istirahat sejenak lumayan menghilangkan rasa lelah di tubuh. Jam 13:00 ada sedikit sambutan dari pengurus YBKB dan penjelasan program di tahun 2016 dari RBK dan YBKB yang tetap akan konsen terhadap perubahan pendidikan di Indonesia, tak lupa ketua Umum RBK memberikan apresiasi tertinggi kepada relawan yang sudah berkontribusi dalam kegiatan yang telah dijalankan RBK.
Tepat pukul 15:00 fun games pun menunggu mereka untuk melihat seberapa kompak kerjasama antar tim. Seru, konyol, tawa, jahil semua membaur menjadi satu. Tiba akhirnya kami merapikan barang bawaan kami dan membawa semua kenangan indah untuk terus di simpan selamanya.
Sampai ketemu di event RBK selanjutnya